Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah tentang
“Manusia dan kebudayaan”.
Kami
sampaikan terimakasih kepada dosen dan semua pihak yang senantiasa membantu
demi kelancaran makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat
sederhana dan belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari pihak
manapun senantiasa akan kami terima untuk menjadikan makalah ini sesuai dengan
harapan. Semoga makalah ini mendapat perhatian dan bermanfaat bagi mahasiswa
dan pembaca pada umunya.
Bekasi, 19 April 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di antara makhluk ciptaan Tuhan yang lain manusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia menciptkan kebudayaan yang
berbeda-beda disetiap kalangannya, dan melestarikannya secara turun temurun.
Manusia disebut sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna karena
manusia mempunyai akal budi yang diberikan oleh Tuhan agar mampu membedakan
mana yang benar dan mana yang tidak benar, juga mampu untuk berkarya di muka
bumi ini dan secara hakikatnya menjadi pemimpin di muka bumi ini.
Selain
itu juga manusia juga disebut sebagai “makhluk sosial” yaitu dimana manusia
tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup berdampingan antara individu satu
dengan individu yang lain. Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari
interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di dunia ini.
Manusia
merupakan salah satu dari mahluk hidup yang secara tidak langsung dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan hidup sekitarnya, baik secara vertikal
(genetika,tradisi) maupun horizontal (geografik, fisik, dan social), setiap
manusia memiliki banyak kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut didapatkan dari lingkungan. Oleh karena itu, lingkungan memegang
peranan yang penting dalam kehidupan manusia.
Manusia
sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang
lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran
serta hawa nafsu. menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat
digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka.
Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu
hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang
terkandung dalam makalah ini meliputi:
1.
Pengertian Manusia dan Hakekat manusia
2.
Apa saja unsur-unsur yang
membangun manusia?
3.
Bagaimanakan kepribadian bangsa Timur?
4.
Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
5.
Apa sajakah unsur-unsur kebudyaan?
6.
Bagaimanakah kaitan manusia dengan kebudayaan?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang
diberikan kepada penulis dan juga sebagai
pembelajaran bagi penulis. Disamping itu, penulisan makalah ini juga
diharapkan untuk :
1.
Dapat mengetahui apa itu manusia dan hakekat manusia.
2.
Dapat mengetahui apa saja unsur-usnur yang membangun manusia.
3.
Dapat memahami tentang bagaimana kepribadian bangsa Timur.
2.1 Manusia
Manusia
juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsepjiwa yang bervariasi
di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan
atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras
lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan
bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan
teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok
dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
2.2 Hakekat manusia
Hakekat Manusia antara lain:
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang
dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang
bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan
yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan
nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu
melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang
lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang
perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
2.3 Unsur-unsur Manusia
Manusia di alam dunia ini memegang peranan
yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi dan mempunyai banyak
kepentingan. Ada dua pandangan yang akan kita jadijan acuan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia, yaitu :
1. Manusia yang terdiri dari 4
unsur yang saling terkait, yaitu Jasad (badan kasar manusia yang Nampak luarnya
, dapat diraba dan difoto dan menempai ruang dan waktu. Hayat (mengandung
unsure hidup yang ditandai dengan gerak), Ruh (daya yang bekerja secara
spiritual dan memahami kebenaran), dan Nafas (kesadaran tentang diri sendiri).
2. Manusia sebagai satu
kepribadian yang mengandung
3 unsur ,yaitu : Ide (merupakan struktur
kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak), Ego (bagian atau
struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari ide), dan Superego
(struktur kepribadian yang paling akhir muncul kira-kira pada usia 5 tahun yang
terbantuk dari lingkungan ektstenal).
2.4 Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang mencerminkan
masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia & Timur-Tengah), yang
menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah
Timur.
Bercerita tentang kepribadian bangsa timur, Indonesia
memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam
bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang
disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan
terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling
menghormati antar sesama.Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara barat,
karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang berbeda.Dalam pandangan
hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah,
sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup
masyarakat Indonesia.
2.5 Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa
Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau
budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau
akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata
budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan,
sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia. Kebudayaan =
cultuur (bahasa belanda) = culture (bahasa inggris )= tsaqafah (bahasa arab),
berasal dari perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan,
menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. ita sering mendengar
kata kebudayaan baik dalam pengertian yang sempit maupun dalam pengertian yang
luas, baik dalam pengertian orang awam maupun pengertian keilmuan.
1. Dalam
pengertian sempit kebudayaan seringkali diartikan sebagai adat tradisi atau
kebiasaan sehingga seringkali dicontohkan dengan upacara adat.
2. Dalam
pengertian luas kebudayaan dipahami sebagai cara manusia mengelola kehidupanya.
Contohnya : adaptasi masyarakat terhadap lingkungan alam
3. Menurut
Orang awam, dimana orang awam menyebutkan kesenian, rumah adat atau bangunan
kuno sebagai kebudayaan
4. Menurut
bahasa :
Bahasa Sansekerta : Budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi
atau akal
Bahasa Belanda : kata budaya berasal dari kata cultuur
Bahasa Latin : Colera yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan,
mengembangkan tanah (bertani)
Bahasa Inggris : kata budaya berasal dari kata culture
2.6 Sifat-sifat budaya
Sifat-sifat
budaya pada dasarnya memiliki ciri-ciri yang sama bagi semua kebudayaan manusia
tanpa membedakanfaktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat
hakiki yang berlaku umum bagi semua budaya dimanapun.
Sifat hakiki dari
kebudayaan diantaranya adalah :
1. Budaya
terwujud dan disalurkan dari perilaku manusia
2. Budaya
ada sebelu lahirnya generasi dan tidak akan mati sampai habisnya generasi yang
bersangkutan
3. Budaya
diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Budaya
mencakup aturan-atura yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan
yang diterima atau ditolak, dilarang dan yang diizinkan
Selain
yang tersebut diatas, ada beberapa sifat-sifat kebudayaan yang terjadi karena :
a. Kebudayaan beraneka ragam, hal ini terjadi karena :
1. Manusia
tidak memiliki struktur anatomi khusus pada tubuhnya
2. Lingkungan
geografis
3. Induk
bangsa
4. Kontak
budaya
5. Lingkungan
sosialnya
b. Kebudayaan
dapat diteruskan secara sosial dengan pelajaran, yaitu :
1. Secara
horisontal : kebudayaan diteruskan melalui generasi kesatu dangan generasi
selanjutnya secara lisan
2. Secara
vertikal : kebudayaan diteruskan melalui generasi yang berbeda dengan cara
tulisan atau literarur
c. Kebudayaan dijabarkan dalam komponen-komponen : biologi,
psikologi dan sosiologi.
Tiga komponen pembentuk
pribadi, yaitu hereditas diperoleh dari sifat orangtua, primary nature yaitu
kodrat pertama sejak dalam kandungan, secondary nature yaitu terbentuknya
pribadi oleh lingkungan
d. Kebudayaan
mempunyai struktur, ada tujuh unsur :
1. Sistem
religi dan upacara keagamaan
2. Sistem
organisasi kemasyarakatan
3. Sistem
pengetahuan
4. Sistem
mata pencarahian
5. Bahasa
6. Kesenian
7. Sistem
teknologi dan peralatan
e. Kebudayaan mempunyai nilai (Cultural Value)
Kebudayaan ini bersifat
relatif karena penafsiran antara budaya yang berbeda-beda, misalnya budaya
timur berdasarkan kerohanian, perasaan, instuisi, pasif (diam) sedangkan budaya
barat berdasarkan akal, materi, bebas, kreatif, aktif.
f. Kebudayaan mempunyai sifat statis dan dinamis
g. Kebudayaan
dapat dibagi dalam bermacam-macam aspek, yaitu :
1. Kebudayaan
rohani (spiritual)
2. Kebudayaan
kebendaan (material cultural)
3. Kebudayaan
darat (terra)
4. Kebudayaan
maritim (aqua culture)
5. Kebudayaan
daerah (kebudayaan suatu suku)
2.7 Wujud Kebudayaan
terdapat
3 wujud kebudayaan, yaitu
- ide/ gagasan : suatu pola pikir, contoh wujud
kebudayaan dari gagasan pada masyarakat yogyakarta ialah mempercayai
adanya hal hal yang berbau mistis,seperti mempercayai benda benda pusaka,
makna motif batik dan lain lainnya
- aktifitas : kegiatan/tindakan yang di
lakukan masyarakat. contoh wujud kebudayaan dari aktifitas pada masyarakat
yogyakarta ialah siraman pusaka,labuhan,pemberian sesajen padatempat yang
di anggap terdapat sesepuh yang telah tiada, dan lainnya
- hasil budaya : berupa suatu peninggalan,hasil
karya/benda/fisik. contoh wujud kebudayaan dari hasil budaya pada
masyrakat yogyakarta ialah keraton,alun alun,batik,keris dan lainny
Menurut J.J. Hoenigman,
wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. - Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusialainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. - Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisikyang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Berdasarkan
wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
- Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci. - Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
2.8 Orientasi Nilai Budaya
Kluckhohn dalam
Pelly (1994) mengemukakan bahwa
nilai budaya merupakan sebuah konsep
beruanglingkup luas yang hidup dalam alam
fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang paling
berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan
merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara fungsional sistem
nilai ini mendorong individu untuk berperilaku
seperti apa yang ditentukan. Mereka
percaya, bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu
mereka akan berhasil (Kahl, dalam Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman
yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang,
malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah
sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai
tersebut merupakan wujud ideal dari lingkungan
sosialnya. Dapat pula dikatakan bahwa
sistem nilai budaya suatu
masyarakat merupakan wujud konsepsional
dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para
individu warga masyarakat itu.
2.9 Perubahan Kebudayaan
Faktor – faktor yang mempengaruhi
diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak
dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat
tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini
terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru
itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang
berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan kebudayaan baru, misal sistem otoriter akan sukar
menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah
ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur
kebudayaan yang baru.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan
yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikkan kegunaanya oleh warga
masyarakat yang bersangkutan
Penyebab terjadinya gerak/
perubahan kebudayaan, yaitu :
• Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan
kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
• Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat
mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur
hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih
cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam.
2.10 Hubungan manusia dan kebudayaan
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat.Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi
tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan.
2.11.5 Contoh
hubungan manusia dan kebudayaan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
2.11 Pengertian Dialektis
Hubungan antara manusia dan kebudayaan
ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang
saling terkait satu sama lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik
kesimpulan:
·
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan
berbudaya
·
Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan,
norma dan peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan,
dan aktivitas manusia.
·
Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang
diperoleh dari perkembangan manusia sebagai masyarakat.
3.2 SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan
dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk
kedepannya.
sumber: