Jumat, 28 Oktober 2016

Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa

ILMU SOSIAL DASAR
Nama  : Fani Gifari
Npm    : 12116603
UNIVERSITAS GUNADARMA
Dosen  : Ahmad Nasher

Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa



            Assalamu’alaikum, kembali lagi dengan saya, kali ini kita akan membahas perbedaan masyarakat  di kota dan di desa… mari disimak, gan.

v  Masyarakat Perkotaan


Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :


·         Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
·         Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
·         Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
·         Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
·         Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
·         Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
·         Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.


v Masyarakat Pedesaan



Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
   Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
·         Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
·         Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
·         Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
·         Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.


v  Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa Dari Berbagai Segi


1. Segi Agama
   
   Masyarakat pedesaan dikenal sangat religious. Artinya, dalam keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan. Misalnya tahlilan, rajaban, jumat kliwon, dan lain-lain. 
Sedangkan Kehidupan keagamaan di kota berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.

2. Segi Sosial
  
   Masyarakat desa sangat mengutamakan social life nya. Mereka bergotong royong melakukan hal tanpa ada unsur uang/materi. Namun karena masyarakat kota yang syarat akan materi jadi segala sesuatu yang dilakukan atas dasar materi untuk kepentingan diri sendiri.

3. Segi Lingkungan Alam
   
   Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi geografinya di daerah desa. 
Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti dalam pola berpikir dan falsafah hidupnya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota, yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.

4. Segi Pekerjaan
   
   Pada umumnya atau kebanyakan mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani dan berdagang sebagai pekerjaan sekunder. Namun di masyarakat perkotaan, mata pencaharian cenderung menjadi terspesialisasi, dan spesialisasi itu sendiri dapat dikembangkan.

5. Segi Kepadatan Penduduk
  
    Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota. Kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.

6. Homogenitas dan Heterogenitas
   
   Homogenitas atau persamaan dalam ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan.
Di kota sebaliknya, penduduk heterogen terdiri dari orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan, dan mata pencaharian.

Lebih jelasnya, bias dilihat dari table di bawah ini :

TABEL PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
NO
ASPEK
MASYARAKAT PEDESAAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
1
Lingkungan dan orientasi terhadap alam
Kenyataan alam sangat menunjang kehidupan
Cenderung bebas dari kenyataan alam
2
Pekerjaan/ mata pencaharian
Yang menonjol adalah bertani, nelayan, beternak
Beraneka ragam dan terspesialisasi

Kesimpulan :
Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.

Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.

Sekian, artikel kali ini.. semoga menarik, dan berkesan.

SUMBER :

Jumat, 21 Oktober 2016

Kebudayaan Kesenian Betawi dan Contohnya

ILMU SOSIAL DASAR
NAMA            : Fani Gifari
NPM               : 12116603
Kelas              : 1KA29
Universitas Gunadarma
Dosen                        : Ahmad Nasher

Kesenian dan Kebudayaan Jakarta (Betawi)
Kali ini saya akan membahas tentang kebudayaan dan kesenian Jakarta.
Silahkan disimak, gan.


            Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pulau yang di kelilingin oleh lautan dan setiap daerah memiliki kesenian dan kebudayaan yang berbeda-beda pula. Ibukota Indonesia adalah Jakarta. Rata-rata penduduk Jakarta adalah orang-orang yang besaral dari Jakarta atau suku betawi. Namun saat ini sudah banyak masyarakat luar Jakarta yang tinggal di kota Jakarta karena Jakata merupakan kota metropolitan dan kota perantauan bagi mereka yang ingin mencari pekerjaan bahnkan ingin mengubah nasip di perantauan.
Walaupun dikenal sebagai kota metropolitan, Jakarta memiliki banyak kesenian dan kebudayaan yang ada di dalamnya khususnya mereka yang asli berasal dari kota Jakarta atau suku betawi. Jakarta memang sebagai ibukota dari Negara Indonesia namun Jakarta tidak akan pernah lepas dari kesenian dan kebudayaan yang ada dan menyangkut di dalamnya. Saya akan mencoba untuk membuat artikel dan menjelaskan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Jakarta atau suku Betawi.
Jakarta memiliki kesenian dan kebudayaan yang beragam, dan berikut beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Jakarta :
Rumah Adat
Rumah adat asal Jakarta ini bernama rumah kebaya. Bentuk atap rumah yaitu perisai landai yang diteruskan dengan atap pelana yang lebih landai, terutama pada bagian teras. Bangunannya ada yang berbentuk rumah panggung dan ada pula yang menapak di atas tanah dengan lantai yang ditinggikan. Terdapat halaman rumah yang luas dan terdapat pagar paling luar dari rumah tersebut. Bentuknya sederhana dan terbuat dari kayu dengan ukiran khas betawi dengan bentuk rumah kotak ( dibangun diatas tanah berbetuk kotak). Rumah ini terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur dan teras extra luas.



Pakaian Adat
Pakaian adat Jakarta di bagi menjadi pakaian adat untuk wanita dan laiki-lali. Untuk laki-laki biasanya menggunakan baju koko, celana batik, kain pelekat atau pun sarung yang di taruh di leher serta peci yang digunakan, sedangkan wanita mengunakan baju kurung lengan pendek atau pun kebaya, dengan menggunakan kain sarung batik dan menggunakan kerudung. Untuk pakaina saat pernikahan pakaian laki-laki di buat Dandanan cara haji. Pakaian pengantin laki-laki ini meliputi jubah dan tutup kepala, sedang kan bagi perempuan dibuat dandanan ala nona Cina dengan blus berwarna cerah.Bawahannya menggunakan rok atau disebut Kun yang berwarna gelap dengan model duyung. Warna yang sering digunakan hitam atau merah hati. Sebagai pelengkap bagian kepala digunakan kembang goyang dengan motif burung hong dengan sanggul palsu, dilengkapi dengan cadar di bagian wajah



Seni Tari
Betawi atau Jakarta memiliki kesenian tari yang ada di daerah tersebut, diantaranya :
Tari Topeng. Tari ini sudah cukup lama di kenal sebagai tari tradisional asal betawi. Seni tari ini biasanya di gelar saat ada pernikahan, acara sunatan dan membayar nazar. Dalam Topeng Betawi, para penari memakai topeng dan bercerita lewat seni gerak. Kini tari Topeng Betawi sudah banyak dikreasikan, sehingga Tarian Betawi pun semakin beragam.


Tari Cokek Betawi. Tarian betawi yang satu ini dibawa oleh para cukong atau tuan tanah peranakan tionghoa yang kaya rayaTarian cokek ini diiringi oleh musik Gambang Kromong. Pakaian tari Cokek Betawi agak mirip dengan tarian-tarian di Cina. Ciri khasnya dari tari ini yaitu goyang pinggul yang geal-geol.



Musik
Ada beberpaka musik khas Jakarta diantaranya :
Gambang Kromong. Kesenian musik ini merupakan perpaduan dari kesenian musik setempat dengan Cina. Hal ini dapat dilihat dari instrumen musik yang digunakan, seperti alat musik gesek dari Cina yang bernama Kongahyan, Tehyan dan Sukong. Sementara alat musik Betawi antara lain; gambang, kromong, kemor, kecrek, gendang kempul dan gong. Kesenian Gambang Kromong berkembang pada abad 18, khususnya di sekitaran daerah Tangerang



Tanjidor. Tanjidor adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19. Alat-alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat-alat musik yang di tiup dengan, alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah.



Bela diri
Betawi atau Jakarta memiliki jenis bela diri tersendiri yang bernama Pencak Silat. Bela diri ini dimainkan oleh 2 orang yang memainkan dengan menggunakan pakaian khas betawai yaitu menggunakan baju koko, ikat pinggang khas betawi serta menggunakan peci. Biasanya bela diri ini dgunakan sebagai perlengkapan pada acara pernikahan atau pentas lainnya.



Kesenian
Berikut kesenian lain yang ada di betawi atau Jakarta :
Ondel-Ondel. Ondel-ondel adalah sebuah kesenian betawi berupa boneka yang tingginya mencapai sekitar ± 2,5 m dengan garis tengah ± 80 cm, boneka ini dibuat dari anyaman bambu agar dapat dipikul dari dalam oleh orang yang membawanya.Boneka tersebut dipakai dan dimainkan oleh orang yang membawanya. Pada wajahnya berupa topeng atau dengan kepala yang diberi rambut dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya di cat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan dicat dengan warna putih



Lenong. Lenong adalah sebuah pertunjukkan drama dengan alumna musik gambng kromong dan di tambah unsur lawakan dengan banyolan-banyolan tanpa adanya plot cerita


Prilaku dan Sifat
Asumsi kebanyakan orang tentang masyarakat Betawi ini jarang yang berhasil, baik dalam segi ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Padahal tidak sedikit orang Betawi yang berhasil. Beberapa dari mereka adalah Muhammad Husni Thamrin, Benyamin Sueb, dan Fauzi Bowo Gubernur DKI Jakarta (2007 - 2012) .
Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain jiwa sosial mereka sangat tinggi, walaupun kadang-kadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius. Orang Betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orangtua (terutama yang beragama Islam), kepada anak-anaknya. Masyarakat Betawi sangat menghargai pluralisme. Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat Betawi dan pendatang dari luar Jakarta.
Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. Terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain.
Memang tidak bisa dimungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat Betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri (baca: Jakarta). Namun tetap ada optimisme dari masyarakat Betawi generasi mendatang yang justru akan menopang modernisasi tersebut.
Makanan Minuman Khas Betawi
Masakan khas Betawi antara lain gabus pucung, laksa betawi. sayur babanci, sayur godog, soto betawi, ayam sampyok, kerak telor, asinan betawi, dan nasi uduk.
Kue-kue khas Betawi misalnya kue cucur, kue rangi, kue talam, kue kelen, kue kembang goyang, kerak telor, sengkulun, putu mayang, andepite, kue ape, kue cente manis, kue pepe, kue dongkal, kue geplak, dodol betawi, dan roti buaya.
Minuman Khas Betawi contohnya adalah es selendang mayang, es goyang, dan bir pletok.

Kesimpulan dan SAran
Berdasarkan tulisan di atas bisa disimpulkan bahwa kebudayan dan keseniaan betawi adalah budaya asli khas kota Jakarta. Kebudayaan dan kesenian Betawi mempunyai khas sendiri seperti rumah adat, pakaian adat, seni tari, seni music, bela diri, kesenian, prilaku dan sifat, makanan dan minuman dan masih banyak lagi. Ini semua membuktikan bahwa Indonesia merupakan Negara yang penuh dengan khas budayanya masing masing.
Keanekaragaman Indonesia Harus bisa dilestarikan budaya dan keseniannya. Untuk upaya pelestariannya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi oleh kita semua rakyat Indonesia agar seni dan budayanya dapat terjaga kelestariannya.


Sekian Artikel dari saya. Semoga menarik.

Sumber
Sumber1
sumber2

Sabtu, 15 Oktober 2016

Fungsi Keluarga dan Peranan Pemuda

Nama : Fani gifari
NPM   : 12116603 
Universitas Gunadarma 
Dosen : Ahmad Nasher

Fungsi Keluarga dan Peranan Pemuda


Fungsi keluarga
adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :

1. Fungsi biologis

Untuk meneruskan keturunan.
Memelihara dan membesarkan anak.
Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
Memelihara dan merawat anggota keluarga.

2. Fungsi Psikologis

Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Memberikan Identitas anggota keluarga.

3. Fungsi Sosialisasi

Membina sosialisasi pada anak.
Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

4. Fungsi Ekonomi

Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.

5. Fungsi Pendidikan

a. Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan membentuk  perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.

b. Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang  dewasa.

c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya. Ahli lain membagi fungsi keluarga, sebagai berikut :


1.      Fungsi Pendidikan : Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
2.      Fungsi Sosialisasi anak : Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3.      Fungsi Perlindungan: Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4.      Fungsi Perasaan : Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5.      Fungsi Religius : Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk meyakinkan bahwa ada kehidupan lain setelah  dunia ini.

6. Fungsi Ekonomis

Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.

7. Fungsi Rekreatif

Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.

8. Fungsi Biologis

Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.










Peranan Pemuda  


Dalam hubungannya dengan sosialisasi generasi muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda.
Pada garis besarnya, pemuda mempunyai peranan sebagai berikut :

1. Agent of change 

Pemuda bertugas untuk mengadakan perubahan – perubahan dalam masyarakat ke arah perubahan yang lebih baik. Perubahan yang bersifat kemanusiaan

2. Agent of defelopment

Pemuda bertugas atau melancarkan atau melaksankan pembangunan di segala bidang, baik bersifat fisik maupun non fisik.

3. Agent of modernization

Pemuda bertindak dan bertugas sebagai pelopor dalam pembaharuan. Maksudnya pemuda pemuda dapat memilih mana yang perlu diubah dan mana yang masih tetap dipertahankan.

Sekarang Pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini.

Peranan pemuda dalam sosialisi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu bisanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.

Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara.

Dengan demikian, dibutuhkan pembinaan yang intensif terutama pembinaan moral agar pemuda memiliki rasa tanggung jawab untuk membangun serta berjuang untuk kepentingan masyarakat, tidak hanya untuk kepentingan pribadinya.


Kesimpulan:
jadi peran keluarga sangatlah penting untuk semua orang, karna keluarga adalah tempat pendidikan, sosial, perlindungan dan lain sebagainya, oleh karena itu untuk mendidik anak menjadi seorang penerus bangsa yang baik perlu adanya pendidikan dan kasih sayang dari keluarga. peran pemuda sebagai penerus bangsa juga sangat penting, kaarna masa depan bangsa ditentukan oleh generasi muda bangsa ini, karena itu kaum muda bangsa ini, yang berstatus sd sampai sudah menyelesaikan pendidikan adalah faktor penting untuk mewujudkan cita-cita dan kedaulatan bangsa.

Referensi :

Kamis, 06 Oktober 2016

Mobilitas Sosial dan Macam-macam Migrasi

Nama         : Fani Gifari
Dosen        : Ahmad Nasher
Kelas         : 1KA29

Universitas Gunadarma



Mobilitas Sosial dan Macam-macam Migrasi

Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan (strata sosial) yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas berasal dari bahasa Latin, yaitu mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu ke tempat ke tempat lain. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan “gerak” atau “perpindahan”. Mobilitas sosial merupakan suatu konsep dinamika sosial yang secara harfiah seringkali diartikan sebagai suatu gerakan yang terjadi akibat berpindah atau berubah posisi sosial seseorang atau sekelompok orang pada saat yang berbeda.

Berikut ini adalah pengertian mobilitas sosial yang dikemukakan oleh beberapa ahli sosiologi:

  • Menurut Soerjono Soekanto: mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
  • Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack: mobilitas sosial adalah suatu mobilitas dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
  • Menurut William Kornblum: mobilitas sosial adalah perpindahan individu-individu, keluarga-keluarga dan kelompok sosialnya dan satu lapisan ke lapisan sosial lainnya.
  • Menurut H.EdwardRansford: Mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas atau ke bawah dalam lingkungan sosial secara hirarki.
  • Menurut Robert M.Z. Lawang: mobilitas sosial adalah perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain atau dari satu dimensi ke dimensi yang lainnya.
  • Menurut Horton dan Hunt: mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.

Berdasarkan tipenya, jenis-jenis mobilitas sosial terbagi menjadi:

  • Mobilitas sosial vertikal: Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan status yang  dialami seseorang atau sekelompok pada lapisan sosial yang berbeda.
  • Mobilitas sosial horizontal: Mobilitas sosial horizontal adalah perpidahan status sosial seseorang atau kelompok dalam lapisan sosial yang sederajat. Disini tidak terjadi perubahan derajat kedudukan seseorang atau sekelompok orang.
  • Mobilitas sosial lateral: Mobilitas sosial lateral adalah perpindahan orang-orang dari unit wilayah satu ke unit wilayah lainnya. Mobilitas sosial ini disebut juga mobilitas geografis.

Berdasarkan ruang lingkupnya, jenis-jenis mobilitas sosial antara lain:

  • Mobilitas sosial intragenerasi: Mobilitas sosial intragenerasi adalah mobilitas sosial yang dialami oleh seseorang selama masa hidupnya atau dengan kata lain adalah perubahan status sosial mulai lahir sampai masa tuanya.
  • Mobilitas sosial antargenerasi: Mobilitas sosial antargenerasi adalah mobilitas sosial yang terjadi pada dua generasi atau lebih.

Sekian uraian tentang Pengertian Mobilitas Sosial, semoga bermanfaat.
  • Agung S. S. Raharjo. 2009. Buku Kantong Sosiologi SMA IPS. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
  • Murdiyatmoko, Janu. 2008. Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat. Bandung: PT Grafindo Media Pratama.


Secara Umum, Pengertian Mobilitas Sosial adalah suatu proses perpindahan, atau pergerakan lapisan (strata sosial) seseorang atau kelompok. Istilah moblitas berasal dari bahasa Latin, yaitu Mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.


Pengertian Migrasi dan Jenis-Jenis Migrasi

Migrasi merupakan perpindahan penduduk, dalam migrasi memiliki jenis-jenis atau macam-macam migrasi dalam dalam Pengertian Migrasi, Migrasi adalah perpindahan atau gerak penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. perpindahan penduduk selain imigrasi terdapat jugatransmigrasi dan urbanisasi. Perpindahan penduduk dari migrasi memiliki berbagai jenis-jenis yang pengertian dan fungsinya berbeda-beda  satu dengan yang lainnya jenis-jenis migrasi seperti Remigrasi, imigrasi, evakuasi, migrasi, forensen (ngalaju), turisme, dan week and (berakhir pekan). Untuk mengetahui penjelasan tentang jenis-jenis migrasi mari kita lihat pembahasannya seperti dibawah ini. 

Jenis-Jenis Migrasi

1) Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah asalnya semula. Misalnya, karena sudah tua, seseorang kembali ke daerah asalnya agar setelah mati dapat dikubur di daerah asalnya.
2) Imigrasi adalah perpindahan penduduk dan negara asing untuk menetap dan menjadi warga negara di negara yang baru didatanginya. Misalnya, seseorang dari Indonesia pindah ke Amerika Serikat. Bagi Amerika Serikat orang tersebut disebutimigran.
3) Evakuasi adalah perpindahan atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya karena gangguan keamanan/bencana. Misalnya, korban bencana alam.
4) Emigrasi adalah pindahnya sekelompok penduduk atau perorangan dari suatu negara ke negara lain. Misalnya, orang Indonesia yang menetap di Jepang. Bagi Indonesia disebut emigran,bagi Jepang disebut imigran.
5) Forensen (nglaju) adalah orang yang tinggal di desa (luar kota), tetapi mempinyai mata pencaharian di kota sehingga setiap hari pulang pergi dalam perjalanan. Hal itu disebabkan oleh sulitnya perumahan di kota. Misalnya, banyak orang bekerja di Jakarta, tetapi bertempat tinggal di luar Jakarta.
6) Turisme adalah perjalanan ke daerah-daerah pariwisata. Misalnya, orang yang berwisata ke daerah wisata, seperti Bali, Danau Toba, Borobudur, dan Tana Toraja.
7) Week end (berakhir pekan) adalah kegiatan bepergian ke luar kota pada akhir minggu untuk menghirup udara segar. Misalnya, orang Jakarta berakhir pekan ke Puncak, Jawa Barat.

Sekian Artikel tentang Pengertian Mobilitas Sosial Pengertian Migrasi dan Jenis-Jenis Migrasi Semoga bermanfaat

Kesimupulan:
Mobilitas sosial adalah gerakan suatu status seseorang atau kelompok masyarakat, dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya, sedangkan migrasi adalah pindahnya penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. oleh karena itu dibutuhkan yang namanya penataan masyarakat atau penataan penduduk, agar terciptanya pemerataan penduduk yang baik, dan menghindari yang namanya ketelantaran, peningkatan jumlah penduduk berlebih, melonjaknya angka pengangguran di suatu daerah atau tempat.



Referensi : gambar 1 gambar 2 web 1 web 2