Manusia Dan Cinta kasih
Nama
: Fani
Gifari
NPM : 12116603
Kelas : 1KA29
Nama dosen : Junaedi Abdillah
Kelas : 1KA29
Nama dosen : Junaedi Abdillah
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, sebagai rasa syukur kami
yang mana Telah memberikan kemampuan kepada kami untuk menyusun
materi ILMU BUDAYA DASAR yang membahas materi “MANUSIA CINTA KASIH”,sebagai
Salah satu materi yang akan dibahas dalam
diskusi mata kuliah ini,di dalam tugas yang
telah kami susun ini,telah disesuaikan dengan pokok – pokok permasalahan sesuai
dengan tema di atas yang di susun menjadi Suatu makalah dengan data yang
akurat,sehingga dapat mudah di pahami dan di Pelajari.
Apabila
didalam materi yang telah kami susun ini masih terdapat kesalahan,kekeliruan
dalam penulisan dan masih ada kekurangan, sekiranya dapat Di
maklumi,dengan adanya masukan saran serta nasehat dengan harapan bisa mejadikan
pelajaran dan menghasilkan karya yang lebih baik dimasa mendatang.
Mei 2015
PENULIS
Daftar Isi
BAB IV Manusia dan Cinta Kasih
Pendahuluan
Latar Belakang
............
4.1 Pengertian Cinta kasih
4.1.1 Unsur – Unsur tentang cinta
4.1.2 Unsur – unsur dalam segitiga cinta
4.1.3 beberapa tingkatan cinta
4.2 Cinta menurut ajaran
agama
4.2.1 Bentuk – bentuk cinta
4.2.2 Ayat Al-Qur’an tentang cinta dan kasih sayang
4.2.3 macam – macam cinta dan kasih dari orang tua
4.2.4 contoh – contoh kasih sayang
4.3 KEMESRAAN
4.3.1 Pengertian Kemesraan
4.3.2 Puisi tentang kemesraan
4.4 Pemujaan
4.5 Belas kasihan
4.5.1 Cara-cara menumpahkan belas kasih
4.6 Cinta Kasih Erotis
- Kesimpulan dan saran
- Kata Penutup
- Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang
pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih
bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin
bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana
penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita
romantika.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta
kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna
yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa
cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu
fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal,
berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”.
Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan.
Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka
haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Begitupun dengan kasih sering
sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri.
Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan
Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan
Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak
pernah ada akhirnya.
A. Pembahasan
4.1
Pengertian Cinta kasih
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian
cinta kasih, yaitu :
1. Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta adalah
rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang
atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan
kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa
cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
2. Walaupun
cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam,
sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada
orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
1.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa
cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang
paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal
yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur
dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
2.
Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu
ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia
sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak,
Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti
sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai,
rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah
satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut
bukan cinta.
3.
Secara sederhana cinta
kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman
dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan,
pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan
4.2.1 Unsur – unsur tentang cinta
1.Care (perhatian).
Cinta
harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai.
Kalau
kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan
kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan
memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha
meringankan bebannya.
Kalau
kita mencintai Allah Swt., maka kita akan memperhatikan apa saja yang Allah
ridhai dan yang dimurkai-Nya.
2. Responsibility (tanggung jawab).
Cinta
harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai.
Orang
tua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material,
spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan
bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan
yang mencintai perusahaannya, akan bertanggung jawab akan kemajuan
perusahaannya.
Orang
yang mencintai Tuhannya, akan bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.Itulah Responsibility.
3. Respect (hormat).
Cinta
harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai,
kelebihannya
kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap
sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya.Inilah yang
disebut respect.
4. Knowledge (pengetahuan).
Cinta
harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai.
Kalau
kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka
kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan
ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus berusaha memahami
ajaran-ajaran-Nya. Kalau empat unsur ini ada dalam kehidupan kita, Insya
Allah hidup ini akan bermakna.
4.2.2 Unsur – unsur dalam
segitiga
- Pertama, Intimasi. Intimasi adalah aspek emosi dari
cinta. Intimasi pada awal hubungan tumbuh dengan baik, tapi kalau tidak dirawat
bisa menurun ke titik nol.
- Kedua, Passion atau gairah. Ini adalah sisi motivasi
dari segitiga cinta itu. Sisi gairah ini punya peranan penting bagi
perkembangan fisiologis dan keinginan yang kuat untuk bersatu dengan yang
dicintai.
- Ketiga, sisi
komitmen. Ini merupakan sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah tekad
untuk memelihara cinta. Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat
pertama kali bertemu dengan yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling
mengenal satu dengan lainnya.
4.1.3 Beberapa
tingakatan Cinta
à tingakatan cinta menurut
ibnul qayyim al – jauziyah
6 Tingkatan cinta ini adalah urut-urutan mana
yang harus kita cintai pertama kali, mana yang menjadi prioritas dalam
mencintai dari yang paling utama hingga yang paling akhir. Adapun 6 tingkatan
cinta tersebut adalah :
1. Tingkatan
yang pertama adalah tatayyum
Tatayyum adalah tingkatan tertinggi dalam mencintai, ini hanya hak
Allah semata. Ini adalah cinta prioritas bahkan mencintai yang selain dari
Allah adalah sebagai bukti kita mencintai Allah SWT.
2. Tingkatan
yang kedua adalah ‘Isyk
‘Isyk adalah cinta yang menjadi hak Rasulullah SAW, cinta kepada
teladan kita, kepada junjungan kita hingga menjadikan kita untuk selalu
berusaha mengikuti apa yang beliau lakukan, mengerjakan sunnah-sunnahnya,
selalu bershalawat padanya.
3. Tingkatan
ketiga adalah Syauq
Syauq adalah cinta antara satu mukmin dengan mukmin lainnya namun
lebih dekat secara kekeluargaan. Seperti cinta ayah dan ibu kepada anaknya,
cinta kakak kepada adik, cinta antara suami kepada istrinya. Karena cinta ini
jugalah manusia saling berkembang meneruskan keturunannya.
4. Tingkatan
keempat adalah shababah
Shababah adalah cinta sesama muslim dalam lingkup yang lebih luas.
Tidak saling mengenal, tidak ada kedekatan secara darah, daerah, bahkan bangsa
sekalipun namun dipersatukan oleh satu kalimat tauhid “Laa ilaha
illallah” .
Hubungan
yang didasari oleh ikatan cinta shababah inilah yang menguatkan kita sesama
muslim untuk bisa saling merasakan satu sama lain. Untuk saling menolong dan
membantu satu sama lain jika saudara kita terkena ancaman atau musibah.
5. Tingkatan
kelima adalah ‘Ithf (Simpati)
‘Ithf bicara tentang sisi kemanusiaan, jadi pada tingkatan ini
adalah bagaimana kita bersimpati kepada sesama manusia tanpa melihat apapun
suku, bangsa bahkan agamanya sekalipun. Maka jika dia dalam kesulitan, maka
alasan sesama manusia cukup bagi kita untuk memberikan bantuan serta
pertolongan padanya.
6. Tingkatan
keenam adalah intifa
Intifa adalah tingkatan terendah dalam tingkatan-tingkatan cinta,
apa itu intifa?, cinta pada keinginan pemanfaatan kepada harta benda. Cinta
kepada harta benda atau dunia inilah yang sering sekali menggelincirkan kita,
sering menyesatkan kita, membuat kita terlena dan terlupa akan cinta-cinta yang
lebih utama dan jauh lebih penting dari ini, bahkan dalam kondisi tertentu ada
yang menempatkan cinta ini pada tingkatan tertinggi melebih cintanya pada Allah
SWT.
4.2 Cinta menurut ajaran
agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat
dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan
hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu
pihak, cinta didengkan dengan lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak
lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan.
Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan
diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri.
Kadang- kadang mencintai orang lain, atau juga istri dan anaknya, harta, atau
Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab
suci Al-Qur’an.
Cinta menurut ajaran
agama :
1. Cinta
diri
Cinta diri erat kaitannya
dengan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup,mengembangkan potensi
dirinya,dan meng aktualisasikan dirinya dan ia pun mencintai segala
sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala
sesuatu yang menghalanginya untuk hidup. Berkembang, mengaktualisasikan
diri, mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. Al –Qur’an telah
mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini,
kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan
keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau
mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi
dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
“Diantara gejala lain yang
menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang
terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan
kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan,
ia merasa putus asa dan ia mengira tidak akan bisa memperoleh karunia lagi,”
2. Cinta
Sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan
penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya , ia tidak boleh tidak
harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Oleh karena
itu,Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya
sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan
dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya
dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberikan pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan
dalam cintanya kepada dirinya sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala
itu adalah dengan melalui iman, menegakkan sholat, memberikan zakat, bersedekah
terhadap orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa
menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang
lain, dan dengan demikian bisa merelisasikan kebaikan individu dan
masyarakat. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling
mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu
sesungguhnya terkandung pengarahan kepada mukmin agar tidak berlebih-lebihan
dalam mencintai diri sendiri.
3. Cinta
Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan
seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian,
dan kerjasama antar suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi
kelangsungan hidup keluarga :
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi
penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis.
4. Cinta
Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari
cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu
terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang
ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan
naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat
bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5. Cinta
Kebapakan
Mengingat bahwa antar ayah dan
anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si ibu dan anaknya , maka para ahli ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti
halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas
dalam cinta bapak kepada anak-anaknya , karena mereka sumber kesenangan,
kegembiraan baginya , kekuatan, kebanggan ,dan merupakan faktor penting bagi
kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya setelah dia
meninggal dunia.
Biasanya cinta kebapakan nampak
dalam perhatian seorang bapak kepada anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan
pengarahan yang diberiaknnya kepada mereka , demi kebaikan dan kepentingan
mereka sendiri.
6. Cinta
kepada Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling
jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang
luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang
manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang
mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan
penerimaan dan ridha-Nya :
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah
akan membuat cinta itu menjasi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam
kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga
akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua
makhluk Allah dan seluruh alam semesta.
7. Cinta
Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai
rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta
kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
4.2.3
Macam – Macam cinta dan kasih sayang orang tua
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia
karangan W.J.S Poerwadaminta yaitu perasaan sayang, perasaan
cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang
merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu
disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan
keluarga.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu
keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tuanya pada prinsipnya anak terlahir
dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan
watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian
orang tuanya. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi
secara timbal balik antara orang tua dan anak.
- Macam-macam
cinta kasih dari orang tua :
1.
Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2.
Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3.
Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
4.
Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Contoh-contoh
tentang kasih sayang :
1. Cinta
kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan
memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak.
Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di
kemudian hari.
2.
Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian
terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi
memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis
itu.
3.
Cinta kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke
rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa
sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4. Cinta
kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut
perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih
kepada tuhan penciptanya.
5. Cinta
kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang menciptakan taman yang
indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya,
menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena
atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan
hidupnya.
4.3
KEMESRAAN
-
Pengertian kemesraan :
Kemesraan berasal dari
kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang
menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari
cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
- Contoh puisi tentang
kemesraan kepada kekasih hati yang terpendam :
Haruskah aku nyanyikan cintaku
Agar kau dengar suara hatiku
Haruskah aku lukis rasa sayangku
Agar dapat kau lihat ketulusanku
haruskah kutulis semua kerinduanku
Agar kau sedikit saja mngerti Betapa aku menanti cintamu
selembar doa ku layangkan padamu
mengharap kau tetap disampingku
menemani lingkar hidupku
Meski aku tahu
Aku terasa tak mampu memilikimu
Hanya lewat guratan kata
Kuhaturkan segenap rasa
Yang kupendam dalam puncak asmara
Takan hilang dalam hitungan masa
Jika tuhan mngijinkan
Ijinkan aku menyangimu dalam derai tawa
Dalam tangis air mata
ataupun
Dalam cinta yang terpendam rahasia
Agar kau dengar suara hatiku
Haruskah aku lukis rasa sayangku
Agar dapat kau lihat ketulusanku
haruskah kutulis semua kerinduanku
Agar kau sedikit saja mngerti Betapa aku menanti cintamu
selembar doa ku layangkan padamu
mengharap kau tetap disampingku
menemani lingkar hidupku
Meski aku tahu
Aku terasa tak mampu memilikimu
Hanya lewat guratan kata
Kuhaturkan segenap rasa
Yang kupendam dalam puncak asmara
Takan hilang dalam hitungan masa
Jika tuhan mngijinkan
Ijinkan aku menyangimu dalam derai tawa
Dalam tangis air mata
ataupun
Dalam cinta yang terpendam rahasia
4.4
Pemujaan
Salah satu mannifestasi
cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupan yang sebenarnya.
4.5. Belas
Kasihan
Belas
kasih (composian) adalah kebajikan satu di mana
kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap
sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang
lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsip-prinsip dalam filsafat,
masyarakat, dan kepribadian .
4.5.1
Cara-cara menumpahkan belas kasih :
Berbagai macam cara orang
memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi, seperti :
1. Ada yang memberikan
uang.
2. Ada yang memberikan
barang.
3. ada yang memberikan
pakaian, makanan dll.
4.6 Cinta
Kasih Erotis
Cinta
erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang
lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk
menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih
dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila
penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa
pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta
kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian
yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya
yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi
antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri
mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi
bahtera kehidupan.
- Kesimpulan
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta
kasih dan sayang.Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan,
keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama
lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan,
tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang
diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang
sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan
dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
Kata Penutup
Demikianlah karya tulis tentang “Manusia dan cinta kasih”. Kiranya Karya tulis penulis dapat digunakan sebagaimana
harusnya. Penulis berharap agar melalui karya Tulis ini, generasi penerus
bangsa Indonesia dapat lebih memahami apa itu ilmu budaya dasar dan segala hal
yang berkaitan dengannya. Agar para generasi penerus bangsa dapat lebih
jernih memecahkan suatu masalah dengan cara melakukan pendekatan secara kemanusiaan
agar Ilmu kebudayaan tetap terjaga.
Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata dalam
penyampaian makna. Kritik dan saran dari pembaca, penulis terima dengan ikhlas.
- DAFTAR
PUSTAKA
1. Tugas spajie
3. Elmina Blog
4. Ananghijau
6. Shintakusuma
EmoticonEmoticon