Jumat, 20 April 2018

Sejarah Bahasa Pemrograman C++

Tags

Ada banyak bahasa pemrograman yang banyak bermunculan dan sudah banyak juga yang sudah berevolusi semua itu terjadi sejak komputer pertama diciptakan. Komputer pertama dibuat dengan tujuan untuk bantuan kalkulasi sejak perang dunia ke dua. Awalnya programmer bekerja dengan intruksi komputer yang sangat primitif yaitu bernama Machine Language atau dalam bahasa Indonesia adalah Bahasa Mesin.
Waktu berjalan dan kemudia bahasa komputer pun berevolusi lagi. Lahirlah bahasa tingkat tinggi seperti BASIC dan COBOL. Bahasa ini memungkinkan orang bekerja dengan sejumlah kata dan kalimat tertentu yang akan diterjemahkan kembali ke bahasa mesin dengan mengunakan suatu interprenter atau kompiler. Suatu interprenter bekerja dengan menterjemahkan baris program sesaat dibaca. Mengubah menjadi bahasa mesin dan menjalankannya. Suatu Kompiler akan menghasilkan suatu program yang sangat cepat pada saat dijalankan karena tahap untuk menterjemahkan program telah dihilangkan. Keuntungan dari suatu Kompiler adalah menghasilkan program executable yang tidak tergantung kepada program sumber. Sedangkan pada interpreter anda harus menjalankannya dengan menggunakan program sumber. Untuk beberapa tahun, prinsip utama dari programmer komputer adalah menulis suatu kode yang sesederhana mungkin, dan dapat dijalankan dengan cepat. Program tersebut harus berukuran kecil karena memori komputer sangat mahal (Jaman dulu), dan harus cepat karena tenaga pemrosesesan (CPU) sangat mahal. Setelah komputer menjadi semakin kecil, murah dan cepat, dan harga dari memori telah jatuh. Prioritas ini telah berubah. Sekarang biaya tenaga programmer jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga komputer yang digunakan dalam bisnis. Program yang ditulis dengan baik dan mudah ditangani adalah suatu yang bernilai tinggi. Mudah ditangani artinya adalah pada saat kebutuhan bisnis berubah, program dengan mudah dapat dikembangkan tanpa adanya biaya yang sangat besar.
Karena jaman telah berubah dan kebutuhan teknologi semakin tinggi, banyak bahasa pemrograman yang berkeluaran dan menawarkan fitur-fitur dengan teknologi yang tinggi hal itu menjadi ciri khas dari suatu bahasa pemrograman. Bahasa Pemrograman C++ merupakan peluasan dari bahasa pemrograman sebelumnya yaitu bahasa pemrograman C yang memiliki fitur terbaik di jaman itu.
Sejarah Bahasa Pemrograman C

Bahasa C dikembangken di Bell lab pada tahun 1972 ditulis pertama kali oleh Brian W. Kernighan dan Denies M. Ricthie merupakan bahasa turunan atau pengembangan dari bahasa B yang ditulis oleh Ken Thompson pada tahun 1970 yang diturunkan oleh bahasa sebelumnya, yaitu BCL. Bahasa C, pada awalnya dirancang sebagai bahasa pemrograman yang dioperasikan pada sistem operasi UNIX. Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang diantara bahasa tinggat rendah dan tingkat tinggi yang biasa disebut dengan Bahasa Tingkat Menengah. Bahasa C mempunyai banyak kemampuan yang sering digunakan diantaranya kemampuan untuk membuat perangkat lunak, misalnya dBASE, Word Star dan lain-lain.
Sejarah Bahasa Pemrograman C++
Pada tahun 1980 Bahasa C++ diciptakan oleh Bjarne Stroustrup di AT&T Bell Laboratories awal tahun 1980-an berdasarkan C ANSI (American National Standard Institute). Pertama kali, prototype C++ muncul sebagai C yang dipercanggih dengan fasilitas kelas. Bahasa tersebut disebut C dengan kelas ( C wih class). Selama tahun 1983-1984, C dengan kelas disempurnakan dengan menambahkan fasilitas overloading operator dan fungsi yang mulanya disebut “a better C” kemudian berganti nama pada tahun 1983 menjadi C++. Symbol ++ merupakan operator C untuk operasi penaikan, muncul untuk menunjukkan bahwa bahasa baru ini merupakan versi yang lebih canggih dari C. Borland International merilis compiler Borland C++ dan Turbo C++. Kedua compiler ini sama-sama dapat digunakan untuk mengkompilasi kode C++. Bedanya, Borland C++ selain dapat digunakan dibawah lingkungan DOS, juga dapat digunakan untuk pemrograman Windows. Selain Borland International, beberapa perusahaan lain juga merilis compiler C++, seperti Topspeed C++ dan Zortech C++.
Awal mula Bjarne Stroustrup membuat membuat C++ adalah ketika Bjarne Stroustrup melakukan pekerjaan untuk gelar Ph.D. tesis. Salah satu bahasa dan Stroustrup memiliki kesempatan untuk bekerja dengan bahasa tersebut yang disebut Simula, yang seperti namanya yang merupakan bahasa untuk simulasi. The Simula 67 bahasa – yang merupakan varian bekerja dengan Stroustrup dan bahasa tersebut dianggap sebagai bahasa pertama untuk mendukung paradigma pemrograman berorientasi objek. Stroustrup menemukan bahwa paradigma ini sangat berguna untuk pengembangan perangkat lunak, namun bahasa Simula terlalu lambat untuk penggunaan praktis.
Tak lama kemudian, ia mulai bekerja pada “C with classes” atau di dalam bahasa indonesia adalah C dengan kelas, yang dimaksudkan untuk menjadi superset dari bahasa C. Tujuannya adalah untuk menambahkan pemrograman berorientasi objek ke dalam bahasa C, yang dan masih merupakan bahasa dihormati untuk portabilitas tanpa mengorbankan kecepatan atau tingkat rendah fungsi.
Kompiler Pertama C with class disebut Cfront, yang berasal dari kompiler C disebut CPRE. Itu adalah program yang dirancang untuk menerjemahkan C dengan kode Kelas ke C. hal menarik yang patut untuk diketahui adalah bahwa Cfront sebagian besar ditulis dalam C with Class, membuatnya menjadi kompiler self hosting (compiler yang dapat mengkompilasi diri sendiri). Cfront kemudian ditinggalkan pada tahun 1993 setelah dianggap sulit untuk mengintegrasikan fitur baru ke dalamnya, yaitu C ++ Expection. Meskipun demikian, Cfront membuat dampak besar pada implementasi kompiler masa depan dan pada sistem operasi Unix.
Kembali lagi Pada tahun 1983, nama bahasa berubah dari C with Class menjadi C ++. Operator ++ dalam bahasa C adalah operator untuk incrementing variabel, yang berarti C dengan tambahan yang lebih. Banyak fitur baru yang ditambahkan saat waktu itu, yang paling terkenal di antaranya adalah fungsi virtual, fungsi overloading, referensi dengan & simbol, kata kunci const, dan single-line komentar menggunakan dua garis miring ke depan (yang merupakan fitur yang diambil dari BCPL bahasa ).
Pada tahun 1985, Stroustrup membuat buku referensi berjudul The C ++ Programming Language diterbitkan. Pada tahun yang sama, C ++ dilaksanakan sebagai produk komersial. Bahasa ini belum secara resmi distandarkan. Bahasa ini diperbarui lagi pada tahun 1989 dan menambahkan Protected member, Static member, serta Inheritance.
Pada tahun 1990, buku The Annotated C ++ Referensi dirilis. Pada tahun yang sama, Borland Turbo C ++ compiler dirilis sebagai produk komersial. Turbo C ++ menambahkan banyak library tambahan yang akan memiliki dampak yang besar terhadap pengembangan C ++. Meskipun rilis stabil terakhir Turbo C ++ pada tahun 2006 (tidak dikembangkan lagi), tapi compiler tersebut sampai saat ini masih banyak digunakan.
Pada tahun 1998, panitia C ++ standar menerbitkan standar internasional pertama untuk C ++ ISO / IEC 14882: 1998. Yang akan menjadi informal dikenal sebagai C ++ 98 The Annotated C ++ Reference Manual merupakan pengaruh besar dalam standar pengembangan. The Standard Template Library, yang dimulai untuk pengembangan konseptual pada tahun 1979, juga termasuk. Pada tahun 2003, panitia menanggapi beberapa masalah yang dilaporkan dengan C++ Standar mereka pada tahun 1998, Bahasa berevolusi yang merupakan revisi masalah sebelumnya dan dijuluki C ++ 03.
Pada tahun 2005, panitia C ++ berstandar merilis laporan teknis (dijuluki TR1) merinci berbagai fitur mereka berencana untuk menambah C ++ standar terbaru. Standar baru itu secara informal dijuluki C ++ 0x seperti yang diharapkan akan dirilis sebelum akhir dekade pertama. Namun, ironisnya, standar baru tidak dirilis sampai pertengahan 2011. Beberapa laporan teknis yang dirilis hingga saat itu, dan beberapa kompiler mulai menambahkan dukungan eksperimental untuk fitur-fitur baru.
Pada pertengahan 2011, C ++ standar baru (dijuluki C ++ 11) selesai. The proyek perpustakaan Meningkat, membuat dampak yang besar terhadap standar baru, dan beberapa modul baru berasal langsung dari Boost perpustakaan. Beberapa fitur baru termasuk dukungan ekspresi regular merupakan sebuah perpustakaan pengacakan komprehensif, teori atom dukungan, perpustakaan threading standar (yang sampai 2011 baik C dan C ++) , fungsi baru untuk Loop sintaks menyediakan fungsionalitas mirip dengan Foreach Loop dalam bahasa tertentu lainnya, kata kunci Auto, class New Container, dukungan yang lebih baik untuk daftar Array Inisialisasi, dan Template Variadic.
C++ Standardization
TahunC++ StandarInformal Name
1998ISO/IEC 14882:1998C++98
2003ISO/IEC 14882:2003C++03
2011ISO/IEC 14882:2011C++11
2014ISO/IEC 14882:2014C++14
2017Akan DitentukanC++17
2020Akan DitentukanC++20






KOMPUTER DALAM MANUFAKTUR

Tags
KOMPUTER DALAM MANUFAKTUR
Pengertian Sistem Informasi Manufaktur
Manufaktur,  dalam  arti  yang  paling  luas,  adalah  proses merubah  bahan  baku menjadi  produk.  Proses ini meliputi: perancangan  produk,  pemilihan material  dan  tahap‐tahap  proses  dimana produk tersebut dibuat. 
Definisi  manufaktur  secara  umum  adalah  suatu  aktifitas  yang  kompleks  yang  melibatkan  berbagai  variasi  sumberdaya  dan  aktifitas    perancangan  produk,  pembelian,  pemasaran,  mesin  dan  perkakas,  manufacturing,  penjualan,  perancangan  proses,  production  control, pengiriman material, support service, dan customer service. 
Sistem  Informasi  Manufaktur  adalah  suatu  sistem  berbasis  komputer  yang  bekerja  dalam  hubungannya  dengan  sistem  informasi  fungsional  lainnya  untuk  mendukung  manajemen  perusahaan  dalam  pemecahan  masalah  yang  berhubungan  dengan  manufaktur  produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan outputSistem  ini digunakan untuk mendukung  fungsi produksi  yang meliputi seluruh kegiatan  yang  terkait  dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa  Ruang  lingkup  sistem  informasi  manufaktur  meliputi  Sistem  perencanaan  manufaktur,  Rencana  produksi,  Rencana  tenaga  kerja,  Rencana  kebutuhan  bahan  baku  dan  Sistem  pengendalian manufaktur. 
Manfaat Sistem Informasi Manufaktur
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
1.     Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2.     Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya.
3.     Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database.
4.     Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.



KOMPUTER SEBAGAI SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Perkembangan zaman yang semakin canggih mulai mendarat pada produksi suatu produk dalam pabrik. Manajemen manufaktur mencoba melibatkan komputer dalam pelaksanaan produksi untuk produknya, yaitu sebagai bagian dari sistem fisik dan sebagai sistem informasi.
Komputer sebagai Bagian dari Sistem Fisik
Telah banyak yang dicapai dalam penggunaan mesin yang dikendalikan komputer di area produksi. Mesin-mesin tersebut menggantikan kerja para pekerja. Mesin-mesin berbiaya lebih murah daripada pekerja.
Usaha untuk menggunakan mesin awalnya terdapat penolakan dari para pekerja, karena mereka menganggap akan ada pengurangan karyawan. Namun semakin berkembangnya zaman tadi, pekerja mulai dapat menerima karena akan mempermudah pekerjaan mereka juga.
Elemen yang menjadikan komputer sebagai bagian dari sistem fisik, antara lain:
Ø  Computer-Aided Design (CAD)
Computer-Aided Design (CAD) semakin sering disebut computer-aided engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur. CAD awal munculnya sekitar tahun 1960-an dan kemudian diadopsi oleh pembuat mobil.
CAD merupakan program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan yang dapat diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol tertentu. CAD dapat berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil, memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis.
    Setelah rancangan tersebut dimasukkan ke dalam komputer, engineer dapat menempatkan rancangan pada berbagai pengujian untuk mendeteksi titik-titik lemah. CAD bahkan dapat membuat bagian-bagian tersebut bergerak seperti yang sedang digunakan. Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat mempersiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi produk itu yang disimpan dalam database rancangan.
    CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD kebanyakan merupakan aplikasi 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang memungkinkan memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan mempunyai properti seperti massa, volume, pusat gravitasi, luas permukaan, dan lain-lain.
Ø  Computer-Aided Manufacturing  (CAM)
Computer-Aided Manufacturing  (CAM) adalah penerapan komputer dalam proses produksi. Penerapan ini seperti bor dan mesin bubut yang menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan. Sebagian mesin produksi memiliki mikropesesor yang telah terpasang dan sebagian dikendalikan oleh komputer mini.
Sebagian besar otomatisasi pabrik saat ini terdiri dari teknologi CAM. Produksi dapat berjalan lebih cepat dari presisi yang lebih tinggi daripada jika pekerja manusia yang mengendalikan. Presisi yang lebih tinggi memungkinkan lebih sedikit bagian yang cacat dan terbuang.
Ø  Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik yang melibatkan penggunaan robot industrial. Robotik merupakan alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.
Komputer sebagai Sistem Informasi
Komputer merupakan suatu sistem informasi dalam kegiatan manufaktur. Output dari sistem informasi menufaktur digunakan untuk menciptakan dan mengoperasikan sistem produk fisik.
Adapun komputer sebagai sistem informasi berkaitan dengan:
ü Sistem Titik Pemesanan Kembali (Re-order Point/ROP)
Setelah komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi, komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan reaktif yg sederhana yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titikpemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali (re‐order point/ROP). Beberapa istilah dalam ROP antara lain :
o   Stock‐out : kehabisan persediaan
o    Lead time : waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan
o   Safety stock : persediaan aman
Untuk mengantisipasi terjadinya kehabisan persediaan, perusahaan akan melakukan pesanan pada pemasok ketika saldo mencapai titik pemesanan kembali. Jumlah waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan disebut juga dengan lead time.
Perusahaan biasanya melakukan pemesanan sebelum stok habis sama sekali, dengan demikian selalu ada kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatannya sambil menunggu pengiriman dari pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok akan dikurangi selama jangka lead time. Jika kekosongan stok terjadi, perusahaan tidak dapat menjalankan proses produksinya yang mengakibatkan perusahaan rugi.
Dengan pengukuran yang teliti, maka bisa dilakukan pencadangan jumlah inventarisasi ekstra atau sering disebut safety stock.
ü Material Requirement Planning (MRP)
MRP dikembangkan pada tahun 1960‐an oleh Joseph Orlicky dari J.I case company. MRP adalah suatu strategi material proaktif yaitu mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponen meliputi :
1.     Sistem penjadwalan produksi menggunakan 4 file data dalam menyiapkan jadwal produksi induk. Data input mencakup file pesanan pelanggan, file ramalan penjualan, file persediaan barang jadi, dan file kapasitas produksi. Sistem ini menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang. Master production schedule memperoyeksikan produksi cukup jauh ke depan untuk mengakomodasi proses produksi yang merupakan lead ime pemasok dan waktu produksi terlama.
2.     Sistem MRP menguraikan tagihan material. Sistem ini mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
3.     Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP utk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Setelah ada penentuan, sistem ini menghasilkan output utama yaitu jadwal pesanann terencana, dan output lain seperti perubahan pesanan terencana, laporan pengecualian, laporan kinerja, dan laporan perencanaan.
4.     Sistem pelepasan pesanan menggunakan jadwal pesanan terencana untuk input dan mencetak suatu laporan pelepasan pesanan.
MRP memungkinkan perusahaan untuk dapat mengelola materialnya secara lebih baik. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan yang disebabkan oleh penantian persediaan yang telah dipesan namun tidak tersedia. Juga dapat mengetahui kebutuhan material masa depan, pembeli dapat merundingkan perjanjian pembelian dengan pemasok dan mendapatkan rabat.
ü Manufacturing Resource Planning (MRP II)
MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material. MRP II dikembangkan oleh Oliver Wight dan George Plossy. MRP II dapat menyediakan informasi bagi sistem informasi eksekutif dan bagi sistem informasi fungsional lainnya. MRP II juga bertukar informasi dengan subsitem informasi akuntansi yang terlibat dalam arus material.
Manfaat MRP II, yaitu
1.  Penggunaan sumber daya yang lebih efisien yaitu dengan mengurangi inventori, lebih sedikit waktu lebih sedikit kemacetan.
2.  Perencanaan prioritas lebih baik. Hal ini dengan memulai produksi lebih cepat dan jadwal lebih fleksibel.
3.  Meningkatkan pelayanan pelanggan. Hal ini berkaitan dengan kesesuaian tanggal pengiriman, meningkatkan kualitas, kemungkinan harga lebih rendah/murah.
4.  Meningkatkan moral dan semangat pekerja. Dengan hal ini pegawai dapat memperoleh keyakinan dalam sistem yang menghasilkan koordinasi antardepartemen lebih baik.
5.  Informasi manajemen yang lebih baik. Manajemen dapat menggunakan output sistem untuk memperoleh pandangan yang lebih baik mengenai sistem produksi fisik dan untuk mengukut kinerja sistem tersebut.
ü Pendekatan Just In Time (JIT)
Pendekatan  JIT merupakan pendekatan yang berhubungan dengan penjadwalan material sebagai bahan baku agar tiba tepat waktu. Hal ini  menjelaskan bahwa JIT menekankan waktu dan penggunaan sinyal nonkomputer, berbeda dengan MRP. MRP menekankan pada perencanaan jangka panjang dan memerlukan komputer. JIT didasarkan pada ukuran lot yang kecil. JIT berusaha untuk meminimalkan biaya inventarisasi dengan cara memproduksi dalam jumlah yang lebih kecil. Lot size (ukuran tumpukan) yang ideal akan menjadi satu dalam sistem JIT. Satu unit akan bergerak dari workstation ke workstation berikutnya sampai produksinya selesai.
Pengaturan waktu menjadi kunci Penting saat Pasokan bahan mentah datang dari pemasok sebelum penjadwalan produksi mulai, tidak ada inventarisasi bahan mentah yang perlu dibicarakan. Jumlah bahan mentah yang sedikit diterima sekaligus, karena mungkin pemasokmelakukan beberapa kali pengiriman selama satu hari. Kebalikannya dengan MRP yang menekankan perencanaan jangka panjang dan membutuhkan penggunaan komputer, maka JIT menekankan pengaturan waktu dan penggunaan tanda non komputer karena cukup menggunakan ”kanban” yang berarti kartu. Tujuan JIT adalah meminimalkan biaya persediaan dan penanganan (keamanan dan asuransi).
5MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam  area manufaktur sebagai sistem konseptual.
1. Input data/informasi
Input data yang dimaksud adalah memasukkan data internal dan eksternal.

Data internal adalah seluruh data yang mendukung proses secara keseluruhan meliputi, data sumberdaya manusia (SDM), material, mesin, transportasi, frekuensi perawatan dsb.

Data eksternal adalah data yang berasal dari luar perusahaan yang mendukung proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk perhitungan biaya dalam manufaktur, dari awal sampai akhir periode. Data ini meliputi, data pemasok (suplier), kebijakan pemerintah tentang listrik,UMR dsb.


            SUB SISTEM INPUT
·        Sistem informasi akuntansi
Proses sistem ini adalah mengumpulan data intern yang menjelaskan antara operasi manufaktur dan data di lingkungan yang berhubungan dengan transaksi perusahaan dengan pemasok.
·        Sub sistem teknik industri
Industrial Engineering merupakan analisis  sistem  yang  terlatih khusus  yang mempelajari 
operasi  manufaktur  dan  membuat  saran‐saran  perbaikan.  Industrial  engineering  terdiri 
dari  proyek‐proyek  pengumpulan  data  khusus  dari  dalam  perusahaan  yang  menetapkan 
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
·        Sub sistem inteligensi manufaktur
Subsistem  intelijen  manufaktur  berfungsi  agar  manajemen  manufaktur  tetap  mengetahui  
perkembangan  terakhir mengenai  sumber‐sumber pekerja, material dan mesin. Adapun  yang 
termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah : 

1. Informasi  pekerja,  manajemen  manufaktur  harus  memperhatikan  serikat  pekerja  yang 
mengorganisasikan  para  pekerja  perusahaan.  Baik  dalam  sistem  kontrak,  tak  berjangka 
maupun borongan. 

2. Sistem  formal,  manajemen  manufaktur  memulai  arus  informasi  pekerja  dengan 
menyiapkan permintaan pekerja  yang dikirimkan  ke departemen sumber daya manusia 
dan  data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar. 

3. Sistem  informal,    arus  informasi  antar  pekerja  dan  manajemen  manufaktur  sebagaian 
besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka. 

Kegiatan‐kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur : 
o   Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan 
o   Pengujian data,  
o   Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data. 
o   Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data. 
o   Pengambilan data  dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan  data yang lain. 
SUB SISTEM OUTPUT
·        Sub sistem produksi
Adalah  segala  hal  yang  bersangkutan  dengan  proses  yang  terjadi  disetiap  divisi  kerja 
ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari 
satu langkah ke langkah berikutnya. 
·        Sub sistem inventarisasi
Tingkat  persediaan  perusahaan  sangat  penting  karena  menggambarkan  investasi  yang 
besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap 
kalinya,  dan  tingkat  persediaan  rata‐rata  dapat  diperkirakan  dari  separuh  kuantitas 
pesanan  ditambah  safety  stock.  Subsistem  persediaan  memberikan  jumlah  stok,  biaya 
holding, safety stock , dan lain‐lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input,  biasanya 
memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub 
sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari 
bahan mentah menjadi bahan jadi.
·        Subsistem kualitas
Adalah  semua  hal  yang  berhubungan  dengan  kualitas,  baik waktu,  biaya,  performa  kerja, 
maupun  pemilihan  supplier.  Fungsi  dari  sub  sistem  kualitas  adalah  mengukur  kualitas 
material  saat material  diubah.  Banyak  hal lain  yang  bukan  unsur mutlak  kualitas  namun 
perlu  masuk  dalam  unsur  kualitas  seperti  proses  (Process Control),  Perawatan 
(Maintenance),  dan  Spesifikasi  (Specification)  baik  produk  jadi maupun  material.  Sub 
sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya  
dengan  menggunakan  total  quality  management  (TQM)  yaitu  manajemen  keseluruhan 
perusahaan  sehingga  perusahaan  unggul  dalam  semua  dimensi  produk  dan  jasa  yang 
penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
o    ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
o   Kualitas dicapai oleh manajemen 
o   Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan 
·        Subsistem biaya
Komponen  biaya  termasuk  dalam  semua  subsistem  yang  ada.  Tujuan  perusahaan 
manufaktur  secara  umum  adalah  mencapai  keuntungan  dari  hasil  penjualan  produknya. 
Oleh  karena  itu,  sebuah  sistem  informasi  tidak  akan  pernah  terlepas  unsur  biaya  yang 
terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama 
proses produksi terjadi. Unsur‐unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang 
baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat  terjadinya proses produksi yang 
akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu : 
o   Biaya Pemeliharaan   
Biaya pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya 
tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi. 
o   Biaya Pembelian 
Mencakup biaya‐biaya yang  terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya  telp, 
biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya. 

Strategi Layanan

Tags

STRATEGI LAYANAN
PENGANTAR
Tujuan dari strategi layanan adalah untuk menawarkan layanan yang lebih baik dari kompetisi. Anda perlu untuk mengalahkan oposisi untuk bertahan hidup. Tentu saja, untuk menjadi sukses dalam jangka panjang, seperti lanskap industri menyesuaikan dengan ekonomi yang tak terelakkan, perubahan sosial, teknologi dan politik, organisasi harus berpikir jangka panjang. Jadi strategi pelayanan bukan hanya tentang strategi untuk layanan individu hari ini, tetapi juga tentang posisi penyedia layanan TI untuk jangka panjang. Juga meliputi desain, pengembangan dan penerapan manajemen pelayanan sebagai dasar untuk tata suara dan sebagai bagian dari basis aset strategis organisasi.
TATA KELOLA STRATEGI LAYANAN

1.Service Desk Function - suatu fungsi organisasi yang senantiasa siap 24 jam sehari dan 7 hari seminggu menerima keluhan, masukan, laporan, permohonan bantuan, pertanyaan, dan layanan lainnya terkait dengan penerapan teknologi informasi.

2.Technical Management Function - suatu fungsi organisasi yang senantiasa memastikan berbagai hal teknis terkait dengan operasional teknologi informasi dan komunikasi berjalan dengan lancar, termasuk memperbaiki dan menangani berbagai problem lapangan (teknis) yang terjadi.

3. IT Operation Managemnet Function - suatu fungsi organisasi yang bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan layanan teknologi informasi sehari-hari

4. Application Management Function - suatu fungsi organisasi yang mengelola aset aplikasi dan software agar selalu berfungsi seharusnya sebagaimana diinginkan.

RESIKO STRATEGI LAYANAN

Resikonya adalah ketika ada permintaan dan ditangani kurang baik oleh si pengelola maka akan menjadi sumber resiko bagi penyedia layanan. Hal untuk memperkecil kemungkinan resiko itu terjadi bisa dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang produk yang sedang tersedia maupun yang sedang habis.
JENIS PENYEDIA LAYANAN TI
Dalam prakteknya, terdapatnya banyak sekali variasi dari jenis penyedia layanan TI. Penyedia yang berbeda ditandai dengan hubungan mereka dengan pelanggan dan posisi mereka dalam kaitannya dengan usaha atau layanan bisnis mereka. Hal ini membantu untuk menyederhanakan kompleksitas dan mengidentifikasi sejumlah kecil jenis penyedia yang mewakili variasi lebih luas dalam pasar. Penyederhanaan ini mengarah ke tiga jenis berikut:
·             Tipe 1 - Penyedia layanan internal:

Pada dasarnya ini merupakan jenis unit in-house IT yang biasanya diposisikan dalam unit bisnis yang mereka layani, meskipun umumnya untuk unit skala kecil unit IT ini akan dikonsolidasikan ke departemen IT perusahaan yang memiliki kepentingan sebagai penyeimbang, tuntutan dan prioritas dari korporasi organisasi ini adalah terhadap setiap individu unit bisnis.

·             Tipe 2 - Unit penyedia layanan bersama:

Disinilah berbagai fungsi cakupan luas, dianggap sebagai non-inti untuk bisni, dikelompokkan bersama ke unit pelayanan perusahaan bersama. Fungsi yang terlibat biasanya adalah bidang IT, Keuangan dan SDM, terkadang juga pelayanan hukum, logistik, dan fasilitas manajemen.

·             Tipe 3 - Penyedia layanan eksternal:

Ini merupakan sebuah entitas komersil yang terpisah dari bisnis yang dilayaninya, dan beroperasi sebagai bisnis kompetitif dalam pasar.

EMPAT P STRATEGI
Strategi pemasaran 4P merupakan strategi pemasaran yang pertama kali di cetuskan oleh Neil Borden. 4P dikenal sebagai ‘Marketing Mix’ yang merupakan konsep dasar dari marketing. ‘Marketing mix’ disini didefinisikan sebagai alat marketing yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya, yang terdiri atas empat level keputusan marketing yang mencakup product (produk), price (harga), promotion (promosi), and place (lokasi).

Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya yang terdiri dari “empat P” yaitu:

·           Produk (product) , kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran meliputi : ragam, kualitas, desain. fitur, nama merek,  dan kemasan ;
·           Harga (price), adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit ;
·           Tempat (place), kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: Lokasi, saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistik ;
·           Promosi (promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya meliputi : Iklan dan promosi penjualan.
Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen.


Pasar dan pertumbuhan jumlah perusahaan di Indonesia yang semakin hari kian melonjak pesat, mau tidak mau mendorong para pelakunya untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran. Seperti kita ketahui bersama, strategi pemasaran sering kali diibaratkan sebagai jantung kehidupan sebuah usaha. Karenanya saat ini para pelaku UKM harus bisa jeli dan teliti dalam menciptakan strategi pemasaran yang tahan banting di tengah ketatnya persaingan pasar.
A.     PERSPECTIVE, Berhubungan dengan pandangan, tujuan dan pilosopi penyedia layanan IT untuk melakukan bisnis dengan konsumen.
B.      POSITION, Mendeskripsikan strategi dalam kebijakan penyedia layanan IT tersebut dalam layanan yang diberikan (contoh: kualitas tinggi atau harga rendah, utilitas yang memadai atau garansi).
C.      PLAN, Mendeskripsikan strategi sebagai planning yang menunjukkan bagaimana penyedia layanan IT akan bergerak maju dari di mana hari ini menuju ke tujuan yang diinginkan.
D.     PATTERN, Mendeskripsikan strategi sebagai sebuah cara konsisten dalam mengambil keputusan.
MANAJEMEN LAYANAN SEBAGAI ASET STRATEGI
Ada dua komponen strategi pelayanan. Strategi pelayanan jelas tentang pengembangan strategi untuk pengiriman layanan tertentu, tetapi ada juga pengembangan manajemen pelayanan sebagai kompetensi untuk memberikan pelayanan sebagai bagian dari strategi bisnis dan sebagai dasar untuk pemerintahan yang baik.
ASET STRATEGI
Aset strategis adalah aset yang memberikan dasar untuk kompetensi inti, kinerja khas, keuntungan tahan lama, dan kualifikasi untuk berpartisipasi dalam peluang bisnis. Organisasi IT menggunakan panduan yang diberikan oleh ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan mereka menjadi aset strategis. Manajemen layanan menyediakan kerangka kerja yang nilai disampaikan kepada pelanggan dalam bentuk jasa yang diwakili secara kolektif dalam katalog layanan.
MENGEMBANGKAN STRATEGI UNTUK LAYANAN KHUSUS
Hal pengembangan strategi untuk korban layanan tertentu, elemen kunci prihatin dengan serangkaian kegiatan sebagai berikut:
· Memahami pelanggan dan cara TI dapat memberikan nilai kepada mereka.
 · Memahami hasil yang diinginkan oleh pelanggan dari layanan dan bagaimana layanan akan memberikan manfaat.
· Mendefinisikan faktor penentu keberhasilan untuk layanan.
· Mengembangkan spesifikasi berdasarkan hasil yang dibutuhkan oleh pelanggan, termasuk utilitas dan garansi yang diperlukan.
· Berkembang melalui manajemen permintaan pemahaman tentang prioritas pelanggan dalam kaitannya dengan pola aktivitas bisnis (PBAs).
layanan individu harus beroperasi dalam konteks yang lebih luas. Layanan baru harus masuk ke dalam kerangka pelayanan yang ada sedangkan untuk layanan baru lainnya yang mereka mungkin akan berbagi layanan umum dan bersaing untuk sumber daya. Hasil dari proses strategi pelayanan adalah keputusan untuk melanjutkan dengan layanan atau tidak. Jasa disetujui 'disewa' di mana mereka siap untuk bergerak maju ke desain layanan. Transfer ke dalam desain layanan memerlukan produksi paket layanan, yang menjelaskan secara rinci layanan TI yang akan dikirimkan ke pelanggan, termasuk tingkat pelayanan yang akan dicapai dan jasa pendukung yang akan mendukung pengiriman.
ASET LAYANAN
Dalam memberikan layanan, penyedia layanan TI mengeksploitasi aset sendiri untuk menambah nilai aset pelanggan dan menghasilkan nilai bagi organisasi. Aset yang digunakan oleh penyedia layanan TI dapat dijelaskan dalam hal capasitasnya. Pengembangan strategi pelayanan sukses perlu dibangun di atas pemahaman tentang aset layanan yang dapat dibawa ke dalam bermain dalam pemberian layanan. Tidak ada gunanya dalam merumuskan strategi layanan yang membutuhkan aset layanan yang tidak akan tersedia. Berikut skema dari Pelayanan TI.
PROSES PENGELOLAAN LAYANAN OTOMATISASI
Mengotomatisasi proses bisnis memberikan utilitas yang lebih tinggi dan garansi sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik dan nilai dari layanan dan pelanggan aset.
Hal yang sama berlaku untuk manajemen layanan TI. Membangun kemampuan melalui otomatisasi merupakan dasar untuk memberikan nilai bisnis dengan tetap kompetitif. manajemen pelayanan yang efektif di semua organisasi terkecil dapat dibayangkan tanpa tingkat otomatisasi., manajemen konfigurasi berdasarkan catatan kertas hampir tidak bisa melahirkan di sebuah organisasi dari setiap skala yang signifikan. Melampaui tingkat dasar ini, kita dapat mengidentifikasi sejumlah bidang di mana otomatisasi dapat meningkatkan kemampuan. Sebagai contoh:
· dan pengukuran ke mana tidak mungkin dengan cara lain, penanganan tingkat kompleksitas yang tinggi dan volume terlepas dari waktu atau lokasi.
· Membangkitkan otomatis alert membantu kita merespon lebih cepat untuk acara, membantu kita menjaga ketersediaan layanan.
· Alat Penemuan memungkinkan kita untuk mempertahankan sistem manajemen konfigurasi up-to-date dan mengidentifikasi dan menangani berbagai masalah kontrol terkait.
· Pemodelan Canggih dan simulasi membantu kita merancang infrastruktur dan aplikasi, dan pilihan yang kompleks model untuk penyediaan layanan.
· Kecerdasan buatan mampu menawarkan berbagai kemampuan dari analisis akar penyebab, melalui alarm dan kontrol canggih sistem, untuk penjadwalan kompleks dan manajemen sumber daya.
· Sistem manajemen Workflow meningkatkan layanan pelanggan dan efisiensi di berbagai proses.
Pada tingkat yang lebih mendasar, otomatisasi meningkatkan produktivitas, memungkinkan kita untuk menangani fluktuasi permintaan dan umumnya melakukan lebih kurang. Kritis untuk manajemen layanan TI, juga memungkinkan kita untuk mengintegrasikan seluruh proses manajemen layanan yang berbeda dan fungsi.

sumber:
IT SERVICE MANAGEMENT A Guide for ITIL® Foundation Exam Candidates Second Edition Ernest Brewster, Richard Griffiths, Aidan Lawes, John Sansbury
https://indraoktamara.files.wordpress.com
https://www.kembar.pro